Motivasi Para Pemalas

Ilustrasi

Ketika kecil,Si tiung sangat suka tidur.Dia sangat santai menikmati hidupnya karena ayahnya adalah seorang Ketua Di Hutan Lindung .Sehari harinya dia hanya tidur,bangun untuk makan,minum kopi lalu membersihkan kukunya,lalu tidur lagi sepanjang hari.Kalaupun dia terbangun,itu karena tidurnya terusik entah oleh suara ayah dan ibunya yang sedang bertengkar atau suara berisik para pekerja tambang yang lalu lalang setiap pagi dan sore.

Hari demi hari berlalu,Si tiung beranjak Dewasa dan ayahnya beranjak tua.Tapi kelakuan Si tiung tidak berubah,hingga ayahnya meninggal tanpa sempat memberinya wasiat ataupun nasihat.Lalu ganti ibunya menjadi tulang punggung kehidupannya.Dari pagi ibunya menghilang dari rumah dan baru kembali setelah malam agak larut.Tapi Si tiung tidak pernah peduli,kelakuannya tetap seperti dulu.Hampir lima tahun dia tidak pernah melihat wajah ibunya karena Sang ibu meninggalkan rumah ketika dia masih tidur dan pulang ketika dia sudah tidur.

Hingga pada suatu hari,Si tiung bangun oleh suara orang ramai.Dengan malas dia membuka matanya dan melongok ke luar jendela kamarnya.Dia melihat banyak orang sedang mengiringi keranda.Dia bangkit dan berdiri di depan pintu rumahnya sambil menguap berkali-kali.

Orang yang berjalan paling depan memandangnya dengan tatapan marah bercampur kesal dan kasihan.Entahlah,Si tiung tidak mau peduli,karena pikirannya sudah tertuju ke makanan dan kopinya.Orang orang yang berjalan di belakang orang tadi meletakkan keranda Pas di depan Pintu rumahnya,yang membuat Si tiung yang hendak berpaling masuk ke rumah menyiapkan makanannya ,terpaksa berbalik lagi.Dia hendak Protes seperti seorang aktivis Demonstran,tapi suara Orang yang berjalan memdahului rombongan pembawa keranda menyumbat tenggorokannya.

Ini Jenazah ibumu,katanya datar.Ada perasaan aneh menjalar pada tubuh Si tiung.Rasa Laparnya segerahilang diganti dengan perasaan aneh.Dia diam membisu,seolah tidak mendengar perkataan orang ramai yang salingbersahut-sahutan tanpa jeda.Sampai kemudian manusia memandikan jenazah ibunya lalu membawa ibunya dengan keranda semula.

Si Tiung tetap berdiri di tempatnya.Dia menatap sekeliling rumahnya,tak ada penghuni lain selain dirinya.Selama ini dia sudah biasa sendiri di rumah itu,tapi kali ini rasanya beda,aneh,sepi menggigit,dan sedikit mencekam.

Hari demi hari berlalu,Si tiung tetap saja kelakuannya.Tidak berubah.Tidur,bangun untuk makan dan minum kopi,membersihkan kuku lalu tidur lagi.Hal tersebut berlangsung beberapa waktu,sampai satu saat dia bangun dan mendapati di dapur tak ada makanan dan kopi.Dia mencari kesana kemari,dan membongkar barang di lemari yang sudah kotor penuh debu.Tapi tak ada makanan sedikitpun.

Dia mulai gusar karena lapar.Dia ingin ke tetangganya meminta makanan tapi dia tak kenal seorangpun dari mereka,lagi pula dia sangat malu jika harus minta.Akhirnya dia terduduk lama.Pengaruh kantuk telah hilang oleh rasa laparnya.Pikirannya pelan-pelan mengingat masa lalu yang terbayang di pelupuk matanya.Pertanyaan pertama yang menghinggapi benaknya adalah Selama ini makanan yang dimakannya itu dari siapa ?

Akalnya yang masih linglung samar samar mengingat kejadian demi kejadian.Terngiang di telinganya pesan ayahnya yang lekat diingatannya:" Heh...bangun,ini sudah jam berapa.Ayam saja sudah turun cari makan ".,hanya itu kata-kata yang diingatnya dari ayahnya.Dari ibunya malah tidak ada kata yang diingatnya.

Kini Si Tiung mulai dihinggapi Rasa bingung,takut,cemas dan was-was membayangkan kelangsungan hidupnya selanjutnya.Maka ia pun bangkit meski tak tahu harus kemana dan berbuat apa.Yang penting dia mau berusaha agar bisa mendapat makan.Itu saja.( Ilustrasi selesai ).

Mungkin Cerita Si Tiung ini mewakili Rasa malas yang ada pada diri tiap manusia.Rasa malas semakin dimanja semakin Jadi.Bahwa segala sesuatu itu tidak bisa diraih dengan mudah,segala sesuatunya mesti diraih dengan usaha.Rejeki itu tidak turun dari langit dengan menggelinding.Manusia mesti berjuang keras,berusaha dan berdo'a.Setelah itu baru tawakkal.

Oleh karena itu ,bagi yang mengalami kegagalan dan sedang menghadapi kesulitan ataupun tantangan,bangkit dan tegarlah.Karena jika tidak bangkit dan tegar,niscaya kita akan terlindas.

Teguh Kumbang